website hit tracker

Senin, 28 Februari 2011

Menu Nenek Moyang Penuhi Gizi Orang Moderen

Orang modern yang menu hariannya lengkap sekali pun masih berisiko kekurangan gizi karena tiga hal. Pertama, lapisan tanah (topsoil) bumi kita sudah kritis sehingga tidak lengkap memberi makan bagi tanaman maupun hewan yang makan rerumputan dan dedaunan.
Kedua, cara olah makanan secara berlebihan menghilangkan sebagian nutrisinya. Hal lain, penyimpanan sumber bahan makanan yang lama, selain didinginkan, menghilangkan pula sebagian zat gizinya.
Total jenderal, kendati menu hariannya beragam, tetap saja berisiko kekurangan gizi akibat kondisi tersebut menjadikan sumber bahan makanan kehilangan sebagian zat gizi yang dikandungnya.
Tidak heran kalau sekarang banyak keluhan pegal linu hanya lantaran kekurangan vitamin B1, dan vitamin B grup lainnya. Itu karena orang modern memilih beras giling yang sudah hilang vitamin B-nya. Kita mendengar sekarang bekatul sebagai ampas kulit ari beras giling dicari orang, dan beras tumbuk kini menjadi lebih tinggi harganya dibanding beras giling, jenis menu junk food, fast food, dan yang diolah berlebihan, termasuk yang disimpan lama, sudah kehilangan sebagian nutrisinya.
Kehidupan orang modern yang serba praktis, dan cenderung memilih menu yang sudah disimpan, atau diolah secara berlebihan (refine diet), berisiko kekurangan sebagian besar nutrien. Bila itu berlangsung lama, makin berisiko memunculkan penyakit kurang gizi orang kecukupan makan.
Kurang gizi orang yang kecukupan makan kini menggejala. Kalau keluarga cenderung memilih menu restoran, makanan kalengan, dan yang serba instan lainnya, tubuhnya terancam kekurangan satu, bahkan lebih zat gizi yang dibutuhkan tubuhnya setiap hari. Kalau yang kurang itu bersifat esensial, penyakit kurang gizinya lebih lekas munculnya.
Kulit kering, rambut lekas rontok, jantung berdebar, dan iramanya tak teratur, mungkin disebabkan hanya oleh kekurangan nutrien belaka. Asam amino esensial yang kaya dalam telur tidak boleh sampai kekurangan, termasuk asam lemak esensial. Tahunya bahwa kekurangan gizi orang modern yang makannya cukup, bukan orang kekurangan, kini menggejala, ditegaskan oleh bermunculannya aneka ragam suplemen yang ditawarkan. Itu bagian dari kelemahan menu orang Barat (westernized diet), dan sebetulnya bukan masalah kita.
Namun, bila kita meniru menu makan orang Barat, yang akan terjadi, nasib tubuh kita sama terancam kurang gizinya seperti kebanyakan dari mereka. Hanya orang yang setia pada menu nenek moyang kita, jenis menu seimbang itu, yang akan selamat dari kurang gizi.
Orang sekarang badannya saja kelihatan gemuk dan tambun, namun kalau diperiksa, tentu ada saja satu atau mungkin lebih zat gizi yang kekurangan di tubuhnya. Sekadar mineral kalium saja, kita tahu bikin jantung berdebar tanpa harus ada penyakit jantung.
Kekurangan selenium juga akan begitu. Kekurangan zinc, antara lain, badan jadi kurang kebal. Tak heran, segala suplemen yang menimbulkan gejala kurang gizi orang modern kini ditawarkan.
Kita melihat orang mulai menginsafi kesalahannya memilih menu harian yang tercermin di pasar swalayan. Segala jenis sumber makanan orang zaman dulu kini muncul lagi. Ada ubi, talas, kacang-kacangan, lalapan, beras tumbuk, beras merah, dan gula merah untuk menutupi kekurangan gizi yang mungkin rata-rata orang sekarang alami.
Menu nenek moyang
Kalau saja kita menginsafi pentingnya keanekaragaman menu harian, ancaman kurang gizi tidak perlu terjadi. Seiring bertambah usia, memang dianjurkan agar semakin mengurangi asupan kalori.
Kalori terbanyak diperoleh dari lemak dan yang serba manis. Porsi jenis menu seperti itu yang wajib dibatasi. Lauk pauknya, berupa ikan, daging, telur, tahu, tempe, bahkan minyak, dan lemak bukannya harus distop sama sekali. Demikian pula telur, daging kambing, atau gajih. Hanya saja, porsinya yang dibatasi, bukannya tidak mengonsumsinya sama sekali.
Senada dengan hal tersebut di atas, Dr. Donald Oberleas, Kepala Departemen Nutrisi dan Ilmu Makanan Universitas Kentucky, mengatakan bahwa tak tertutup kemungkinan bagi orang yang berat tubuhnya di atas rata-rata berat tubuh manusia yang ideal alias gemuk, mengalami gejala kurang gizi. Menurut satu riset, rata-rata orang Amerika, yang tergolong modern dan meja makannya lebar-lebar, sebagian besar, yakni kurang lebih sekitar 80%, ternyata kekurangan asupan mineral.
Selain itu, 16 ribu orang Amerika yang diteliti Dr. William Strain, Direktur Laboratorium Trace Elements Universitas Case Western Reserve, kekurangan mineral semua. Ternyata unsur mineral sangatlah penting bagi tubuh rata-rata sudah hilang dari menu orang modern. Selain itu, hanya 28% orang Amerika yang dietnya kecukupan vitamin A, 60% yang vitamin C-nya memadai, 39% saja yang kecukupan kalsium, dan cuma 64% yang zat besinya cukup. Mengapa?
Budaya Makan Salah
Menu rata-rata orang modern tergolong sakit, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti :
1. Rata-rata menu harian bersifat ampas. Akibat diolah pabrik, salah penyimpanan, diawetkan, dan diberi zat kimiawi, sebagian besar vitamin mineral dalam menu sudah hilang. Yang tersisa hanyalah kalori. Kalori dibubuhi garam, gula, bumbu penyedap, zat warna, menjadi makanan siap saji, yang tergolongjunk food. Jenis makanan berkalori tinggi, tapi tak lengkap berisi semua zat gizi.
2. Sebagian besar lapisan atas tanah (topsoil) yang kaya mineral di mana-mana bagian bumi sudah luruh ke sungai dan laut. Survei Departemen Pertanian AS tahun 1980-an menemukan erositopsoil antara 10-14 ton setiap 100 meter persegi tanah di Tennesse, Missouri, dan Mississipi. Total kehilangan topsoil yang tumpah ke Sungai Mississipi saja setahunnya mencapai 5 miliar ton membentuk pulau penuh mineral.
Tanah mengandung 44 jenis mineral vital bagi tubuh. Sebagian dibutuhkan dalam takaran besar (gram), sebagian lagi dalam dosis sangat kecil (mikrogram atau sepersejuta gram) yang tak tampak oleh mata, atau bahkan dosis nanogram (seperseribu mikrogram). Mineral yang cuma dibutuhkan kecil saja tergolongtrace elements.
Kebutuhan trace elements yang lebih 10 jenis sangat kecil, namun penting bagi tubuh. Kini terungkap sekian banyak keluhan melatari beragam penyakit orang modern, boleh jadi luput didiagnosis, sebab kekurangantrace elements acap tak terpikirkan.
Beragam penyakit jantung, kanker, radang sendi, sebetulnya bisa dicegah dengan mencukupi kebutuhan semua mineral tubuh. Hampir semua mineral berperan pada fungsi jantung, peranan selenium pada kanker dan kekebalan tubuh, peranan manganese pada gangguan sendi, tulang, dan sakit jiwa, perananchromium pada kencing manis, zinc pada impotensia dan prostat, untuk menyebut beberapa.
Kini 44 jenis mineral masih ditemukan di laut, dan 20 jenis diantaranya sudah tak ditemukan lagi di tanah. Tanaman sayur dan buah bisa saja tumbuh di tanah yang kekurangan beberapa jenis mineral. Namun, sayur dan buah yang dihasilkan dari tanah kritis tak lengkap kandungan mineralnya.
Tak lengkap pula kandungan mineral daging sebab ternak mengkonsumsi rumput, jagung, dedak, yang diperoleh dari tanah kritis. Itu berarti, sayur, buah, daging, telur, susu, dan semua hasil bumi yang dikonsumsi manusia sekarang rata-rata tak lengkap kandungan mineralnya.
3. Praktek pertanian modern mengurangi kandungan mineral tanah. Pemupukan kimiawi meniadakan mineral vital tanah. Tambahan natrium dan fosfor dalam pupuk mengganggu keseimbangan mineral tanah, sehingga hampir semua produk pertanian tak komplet mineralnya.
4. Orang modern yang kurang gerak porsi makannya semakin sedikit. Oleh karena mineral dan vitamin tak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, melainkan harus diperoleh dari makanan, maka risiko kekurangan mineral dan vitamin akibat porsi makan yang semakin sedikit menjadi bertambah besar.
Orthomolecular Medicine
Sudah lama dunia medis mengenal bidang medis Orthomolecular Medicine.
Bidang medis ini meneropong "dapur" di dalam sel tubuh. Akibat polusi udara, air, dan makanan, serta serba kekurangan gizi dalam bahan baku menu harian, sel tubuh rata-rata orang modern sudah tak lagi bugar. Sekian lama menderita kekurangan bahan baku, sel juga menjadi sakit akibat keracunan aneka polusi. Fungsi sel jadi kacau, dan tubuh kemudian menjadi "sakit".
Gula pasir, terigu, makanan olahan, dianggap tidak lebih sehat dari madu, ubi, atau roti gandum, misalnya. Ikan laut lebih sehat dibanding telur artifisial hasil ternak yang diberi pakan buatan. Maka konsep kembali makan dari alam merupakan kunci bagaimana menyehatkan kembali miliaran sel tubuh yang sedang "sakit". Sel yang berpuluh-puluh tahun dirusak oleh kultur makan, gaya hidup, dan kian jeleknya mutu hampir semua bahan makanan.
Pertanian organik tanpa pupuk kimiawi yang marak sekarang ini, satu upaya memperoleh bahan makanan yang mendekati sifat bahan makanan alami. Pada saat yang sama orang ramai-ramai menolak semua jenis makanan olahan termasuk jenis menujunk food.
Mengkonsumsi bahan makanan serba alami merupakan upaya untuk menyehatkan kembali fungsi sel yang simpang siur. Pepadian, biji-bijian, umbi-umbian, buah, sayur-mayur, dan sedikit daging, lebih menyehatkan. Ikan laut, jelai,haver, tergolong menu bijaksana dibanding daging antifisial, cake, atau roti putih.
Mineral dan vitamin, termasuk asam amino esensial (gugus protein) yang penting sebagai pelumas pelancar "mesin" tubuh. Semua vitamin dan mineral harus lengkap dalam menu harian, tak bisa tidak harus tersedia setiap hari. Kekurangan satu jenis saja sudah mengganggu kerja "mesin" tubuh. Tak juga boleh sampai berlebihan. Jika asupan mineral sama sekali tidak ada, sel akan mati.
Sel tubuh akan sehat jika semua kecukupan gizi dipenuhi. Sebagian besar zat gizi diperoleh dari makanan. Tak cukup sekadar empat sehat lima sempurna. Untuk itu kita perlu rakus, perlu doyan segala. Menu jangan sampai itu-itu lagi setiap harinya. Saban hari nasi padang atau soto betawi bisa saja bikin badan tetap montok, tapi belum tentu gizi yang diperlukan bagi tubuh sudah terpenuhi.
Pola makan monodiet begitu berisiko kekurangan zat gizi. Selain mineral kita butuh lebih 40 zat gizi lain dari makanan. Untuk itu perlu empat sampai lima variasi menu di meja makan setiap harinya. Di samping itu, oleh karena sumber bahan makanan dari bumi sudah kritis kandungan semua zat gizi vitalnya, menu harian pun tak selalu bisa diandalkan buat memenuhi seluruh kecukupan gizi. Maka satu-satunya cara agar tubuh tetap menerima seluruh kebutuhan zat gizinya, ekstra zat gizi diperlukan.
Makanan Suplemen
Cara sehat buat mengoreksi kecukupan sel tubuh akan semua zat gizi yang dalam menu harian serba kurang itu, kita memerlukan makanan suplemen. Oleh karena pengetahuan medis tentang mineral, khususnyatrace elements , dan beberapa jenis vitamin baru, seperti vitamin P, masih sangat sedikit, bisa jadi banyak keluhan dan penyakit kurang gizi orang modern menjadi luput didiagnosis.
Peranan copper pada encok, kulit, dan gangguan jiwa, magnesium mencegah kencing batu, penyakit koroner, antikanker, gangguan tidur, selain menormalkan tensi darah. Perananmolybdenum pada kanker tenggorok, impotensia, dan kerusakan gigi.
Nutrisi yang tak lengkap maupun yang serba kelebihan, sama buruknya bagi tubuh. Keduanya ikut mempengaruhi usia harapan hidup, kepekaan seseorang terhadap penyakit, dan produktivitas. Menurut filosofi medis Timur (Macrobiotics), kesehatan seseorang ditentukan oleh apa isi lemari dan meja makannya.
Sosok kesehatan kita adalah apa yang kita makan. Frank Burgess, humoris Amerika, bilang, tubuh kita menjadi otobiografi apa yang kita makan setiap harinya. Termasuk, barangkali, makan hati! (fn/km/kp) www.suaramedia.com

0 komentar:

Posting Komentar